TEROPONGNTT, KUPANG – Rencana pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah yang menghubungkan Larantuka-Pulau Flores dengan Pulau Adonara di Kabupaten Flores Timur, tinggal menunggu keputusan pemerintah pusat. Semua proses di tingkat Pemerintah Provinsi NTT sudah selesai.
Kadis Pekerjaan Umum (PU) Provinsi NTT, Andre W Koreh mengatakan hal ini kepada wartawan di kantornya, Jumat (10/8/2018).
“Semua proses di tingkat Provinsi NTT sudah selesai. Investor Tidal Brigde dari Belanda juga sudah siap dan sudah selesai semua prosedurnya. Sekarang tinggal tunggu saja keputusan akhir dari pemerintah pusat,” kata Andre W Koreh.
Menyinggung soal selesainya masa jabatan Frans Lebu Raya sebagai Gubernur NTT, yang bisa saja berpengaruh pada kelanjutan rencana pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah, Andre W Koreh mengatakan, pemerintah itu satu. Yang ganti cuma orang yang menjadi pemimpin saja.
Karena itu, Andre W Koreh yakin, rencana pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah akan tetap dilanjutkan. Hanya saja saat ini menunggu keputusan akhir dari pemerintah pusat. Karena investor sudah siap dan seluruh proses di tingkat Provinsi NTT sudah selesai dan tidak ada masalah lagi.
Rencana pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah menjadi kabar gembira bagi warga Larantuka dan Adonara serta masyarakat NTT pada umumnya. Yang tak kalah menggembirakan, seluruh biaya pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah akan ditanggung Pemerintah Belanda.
CEO Tidal Brigde dari Belanda, Erik Van Den Eijnden dan rekannya Andreas selaku penanggung jawab teknis, telah memaparkan progress dan desain pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah dihadapan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya dan Ketua DPRD NTT, Anwar Pua Geno serta para pejabat lainnya di ruang rapat gubernur, Senin (13/3/2017) lalu. Jembatan Pancasila Palmerah akan dilengkapi turbin pembangkit listrik di bagian bawahnya. (max)
Comment