Daerah

Kematian Yesus Menyediakan Jalan Bagi Manusia Bertemu Sang Pencipta

247
×

Kematian Yesus Menyediakan Jalan Bagi Manusia Bertemu Sang Pencipta

Sebarkan artikel ini
FOTO : Kebaktian Jumat Agung di GMIT Silo Naikoten 1 Kupang

TEROPONGNTT, KUPANG — Ada makna terbaik dalam sebuah kematian. Tetapi juga ada makna yang tidak baik ketika orang-orang yang mengasihi kita meninggalkan kita. Ada juga kematian membawa keputusasaan dengan cara yang menyakitkan.  Tetapi yang perlu kita lakukan adalah harus berusaha keluar dari duka yang berkepenjangan itu.

FOTO : Pdt. Yusuf Nakmofa, M.Th

Demikian khotbah yang disampaikan oleh Pdt. Yusuf Nakmofa, M.Th (MJH Sinode GMIT) saat memimpin kebaktian Jumat Agung, Jumat, (15/4/2022) di GMIT Silo Naikoten 1 Kupang. Nampak hadir ribuan jemaat yang memadati gedung kebaktian, majelis jemaat dan KMJ GMIT Silo,  Pdt.Elsa M. Maramba Kebang, S.Th, Wakil Ketua I,II dan III, Pdt.H.M.Ndolu-Wattimury, S.Si., Pdt.Welys Hawu Haba-TaEdini,S.Th, Pnt. Ir. Hans Tomasoei dan Sekretaris, Pnt.Mimy L. Odja-Telupere, SE., MM.

Dalam khotbah dengan tema “Kematian Yesus Membaharui Kita”, Pdt. Yusuf Nakmofa mengatakan,  kematian Yesus untuk menyediakan jalan bagi umat manusia yang percaya untuk bertemu pada Sang PenciptaNya.  Allah selalu membuka pintu rahcmadNya untuk umat pilihanNya.

Ia menambahkan,  penulis surat Ibrani 10:19-25  mengatakan, dengan kematian Yesus Krisrus,  maka tirai Bait Allah terbelah agar manusia dapat berkomunikasi langsung dengan Allah tanpa perantara. Yesus yang adalah Imam besar yang rela berkorban diatas kayu salib demi menyelamatkan manusia. “Ini adalah hal yang luar biasa yang harus kita hayati dalam merayakan Jumat Agung hari ini,”ungkapnya.

Pdt. Nakmofa pada kesempatan itu meminta kepada semua jemaat tebusan Allah agar harus benar-benar mengasihi Allah. Jangan menyembah Allah dengan setengah-setengah hati,  tetapi menyembah Allah dengan sungguh-sungguh dengan hati nurani yang terdalam. Jemaat harus membuka diri dihadapan Tuhan sebagai persembahan yang hidup yang berkenan kepada Allah.

Pdt. Nakmofa mengatakan, jemaat yang sudah diperbaharui harus pergi memberikan kesaksian kepada orang lain.  Orang yang setelah kematian Yesus harus benar-benar merasakan bahwa dia sudah kudus, dan dengan kekudusan itulah dia harus berbuat sesuatu untuk orang lain.

Pada kesempatan itu,  ia mengisahkan,  disatu gereja ada seorang nenek dan seorang gadis cantik duduk berdekatan. Sejak awal kebaktian,  si gadis cantik terlihat selalu bermain HP, pada saat tangguk kolekte dijalankan, gadis itu sibuk mencari persembahan yang ia bawa dalam tasnya,  sehingga tangguk kolekte itu sudah sampai pada gadis itu, nenek itu memberikan persembahan yang ada ditangannya kepada gadis itu supaya memasukan kedalam tangguk,  spontan saja gadis itu bertanya…nenek tidak memberikan persembahan ya,  lalu nenek itu menjawab, Tuhan tahu bahwa persembahan tadi itu saya punya, disambut gelak tawa para jemaat.

“Jadi dalam hal ini jemaat harus berbuat sesuatu untuk orang lain,  untuk memaknai cara bersikap yang baik untuk orang lain. Seharusnya kita semua menyadari bahwa dengan kekudusan dan ketekunan dan beriman kepada Tuhan yang kita sembah sepanjang hidup kita,  karena ibadah itu merupakan ruang kesaksian bagi kita yang percaya kepada Tuhan. “Hari ini Tuhan sudah tebus dan kuduskan hidup kita,  sehingga mari kita pulang dan menjadi berkat bagi orang lain,”pintanya mengakhiri khotbahnya.

(*)

Comment