TEROPONGNTT, ENDE – Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Eksekutif Kota Ende menuding Ketua DPRD Ende dan 7 rekannya, diduga terlibat kasus dugaan gratifikasi penyertaan modal ke PDAM Ende tahun 2015.
Tudingan itu disampaikan Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Kota Ende saat gelar aksi demo di Mapolres Ende, Jumat (22/9/3017).
Dihadapan aparat Kepolisian Resor (Polres) Ende, salah seorang orator, Kanisius Soge mengatakan, penanganan kasus dugaan gratifikasi penyertaan modal ke PDAM Ende oleh kepolisian sangat lamban. Padahal, barang bukti sudah jelas yaitu kwintasi pengembalian uang dari 8 oknum anggota DPRD Ende kepada pihak PDAM Ende.
“Tunggu apa lagi pak polisi..? Sudah jelas tindakan 8 oknum anggota DPRD Ende melanggar hukum kow. Pihak kepolisian masih tertatik-tatik , jangan-jangan kasus ini dijadikan ATM berjalan,” tutur Kanisius Soge dalan orasinya.
Para mahasiswa ini menilai pihak kepolisian tidak mampu menangani kasus dugaan gratifikasi tersebut. Padahal waktu sudah cukup lama.
LMND Eksekutif Kota Ende juga menuntut pihak kepolisian, kalau tidak ada barang bukti dan kerugian negara harus masuk pada perilaku pejabat negara yang melanggar hukum, dan juga menuntut pihak kepolisian, segera mengumumkan ke publik kalau tidak ada barang bukti sehingga penegak hukum yang lain bisa lanjutkan kasus dugaan gratifikasi ini.
Selain orasi, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam LMND Eksekutif Ende ini juga membagikan selebaran yang menuliskan nama-nama anggota DPRD Ende.
Sementara Waka Polres Ende, Kompol Johanis M Kobis mengatakan, selama ini Kepolisian Resor (Polres) Ende sudah melalukan pengumpulan bahan dan keterangan, sehingga mahasiswa dan masyarakat diharapkan untuk menunggu. Polres Ende akan umumkan hasilnya seperti apa.
Selain berdemo di Mapolres Ede, mahsiswa yang tergabung dalam LMND juga berdemo di Kejaksaan Negeri (Kejari) Ende dan Kantor DPRD Ende. ( Djolan)
Comment