TEROPONGNTT, JAKARTA — Urusan pangan adalah urusan masa depan yang tidak mungkin tergantikan. Ini berarti bahwa profesi petani adalah profesi yang sangat strategis sekaligus mulia.
Demikian Presiden RI, Joko Widodo dalam sambutannya, saat peresmian pembukaan Asian Agriculture & Food Forum (ASAFF) tahun 2018, di Istana Negara, Kamis (28/6/2018).
“Profesi petani akan turut menentukan masa depan sebuah negara, menentukan kelangsungan sebuah bangsa. Karena itu pemerintah menaruh perhatian yang besar pada kehidupan dan kesejahteraan petani. Sebab apabila petani sejahtera, insyaallah ketenteraman bangsa akan terus terjaga,” ucap Presiden.
Presiden pun mengimbau para petani di seluruh Indonesia, termasuk para petani di wilayah NTT, agar membuat kelompok tani (Poktan) dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) sehingga tidak berjalan sendiri-sendiri. Presiden bahkan menyarankan agar kelompok-kelompok tani tersebut membuat kelompok yang lebih besar sehingga berbentuk korporasi petani.
“Untuk jadi sebuah kekuatan besar, buatlah kelompok yang lebih besar lagi. Harus ada korporasi Gapoktan, harus ada korporasi Poktan, harus ada korporasi petani dalam jumlah besar sehingga ada skala ekonomisnya. Kalau swasta besar bisa, saya meyakini petani juga bisa,” katanya.
Seperti diberitakan Merdeka.com, mata pencaharian masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) rata-rata di bidang pertanian. Hingga Februari 2014, jumlah pekerja di bidang pertanian di NTT mencapai 1,5 juta orang atau 65,04 persen dari total 2,3 juta angkatan kerja pada Februari 2014. (*/presidenri.go.id/Merdeka.com)
Comment