TEROPONGNTT, KUPANG – Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta bekerjasama dengan Pengda Kagama Provinsi NTT, kembali menggelar Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Program Sarjana, Sarjana Terapan dan Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) di Kota Kupang. Sosialisasi ini untuk memberi gambaran tentang fakultas dan program studi yang dimiliki UGM serta tatacara penerimaan mahasiswa baru (PMB) di kampus tersebut.
Kegiatan Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) ini memberi petunjuk kalau peluang anak-anak NTT tamatan SMA/SMK untuk kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta kini makin terbuka. Peluang ini harus dimanfaatkan, apalagi UGM merupakan kampus unggulan dan ternama di Indonesia.
Kegiatan Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Program Sarjana, Sarjana Terapan dan Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) digelar di Aula BPMP Provinsi NTT pada Kamis 28 November 2024. Kegiatan sosialisasi yang diikuti ratusan siswa SMA ini dibuka Kepala Dinas P dan K Provinsi NTT, Ambrosius Kodo, S.Sos., M.M., dan dihadiri Ketua Pengda Kagama Provinsi NTT, Robert P Fanggidae bersama jajaran pengurus Kagama NTT yaitu Dian Yohanes (Sekretaris), Toni Basuki (Wakil Ketua I), Erik Sabuna (Wakil Sekretaris), Erni Unu (Wakil Bendahara), Bill Nope (Koord. Hukum dan Advokasi), Wachid Azis (Anggota Bidang Sosial dan Pariwisata).
Dalam sambutannya, Ketua Pengurus Daerah Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Pengda Kagama) Provinsi NTT, Robert P Fanggidae, mengatakan bahwa masyarakat NTT patut berbangga karena Prof. Herman Johannes sebagai putra NTT, dua kali menjadi Ketua Kagama, yakni sebagai Ketua Kagama periode pertama dan kembali terpilih menjadi Ketua Kagama di periode ketiga.
Selain itu, Prof. Herman Johannes juga pernah menjabat sebagai Rektor UGM kedua serta dikenal sebagai tokoh nasional dengan integritas dan hidup yang sederhana. Artinya, anak NTT pun tak perlu pesimis untuk bisa kuliah di kampus yang bagus seperti UGM.
Robert P Fanggidae juga berterima kasih kepada UGM yang telah memberi perhatian khsuus kepada Provinsi NTT. Dimana perhatian itu ditindaklanjuti dengan adanya penandatanganan MoU dengan Pemerintah Provinsi NTT pada jaman kepemimpinan Viktor B Laiskodat sebagai Gubernur, yang meliputi kerjasama bidang Pendidikan, Penelitian dan bidang Pengabdian Masyarakat.
“Hingga saat ini sudah 77 kegiatan pelatihan dan pengabdian masyarakat yang dilakukan UGM di Provinsi NTT. Ada juga adik-adik mahasiswa UGM yang melakukan KKN (kuliah kerja nyata) di NTT. Tahun 2024 ini ada kegiatan KKN mahasiswa UGM di Kolbano-TTS, di Ende, di Labuan Bajo, dan juga Kabupaten Ngada,” kata Robert P Fanggidae.
Selama menjalani masa KKN, mahasiswa UGM mempraktekan ilmu pengetahuannya di masyarakat, sekaligus juga belajar tentang berbagai hal termasuk soal toleransi dari masyarakat di tempat KKN. Setelah mereka sampai di NTT barulah mereka tahu kalau masyarakat NTT tidak seperti yang mereka bayangkan sebelumnya, karena kenyataannya orang NTT itu baik dan ramah.
Dikatakan Robert P Fanggidae, pada tahun 2023 lalu, ada tujuh Kota di Indonesia yang dipilih UGM sebagai tempat penerimaan mahasiswa baru UGM melalui Ujian Masuk UGM Computer Based Test (UM UGM CBT). Dan salah satu kotanya adalah Kota Kupang di Provinsi NTT. Kota lainnya adalah Kota Medan, Kota Pekan Baru, Kota Jakarta, Kota Yogyakarta, Kota Makasar, dan Kota Balik Papan.
“Sebagai informasi, mahasiswa baru UGM tahun 2024 asal NTT sejumlah 30 orang yang terdiri dari : 7 orang lulus melalui jalur SNBP, 4 orang lulus melalui jalur SNBT, 2 orang lulus melalui jalur afirmasi Dikti dan 17 orang lulus melalui jalur UM UGM CBT ( 9 mahasiswa baru diantaranya lulus test melalui jalur UM UGM CBT di Kupang),” jelas Robert P Fanggidae.
Karena itu, Robert P Fanggidae yang juga Dirut Bank TLM ini, berharap anak-anak NTT tamatan SMA/SMK atau yang sekarang duduk di kelas 12 SMA/SMK bisa memanfaatkan kesemapatn untuk kuliah di UGM Yogyakarta. Dan, Pengda Kagama Provinsi NTT siap mendukung anak-anak NTT yang ingin kuliah di UGM Yogyakarta.
“Kita punya potensi dan dengan kepercayaan dari UGM maka Kagama terus membuka akses. Sehingga, kita mungkin kurang beruntung dari sisi ekonomi, tetapi secara kemampuan kita berpeluang untuk ikut tes. Tahun lalu ada satu anak dari SMAN 1 Kupang yang lulus masuk di Fisipol UGM. Kita cari relasi dan Kagama NTT bantu biayai. Anak ini juga bisa menyesuaikan dan pintar, IPK-nya semester pertama 3,8 lalu semester berikutnya IPK 3,4. Jadi tidak usaha kuatir kalau pingin kuliah di UGM,” kata Robert P Fanggidae..
Alasan mengapa harus kuliah di UGM, menurut Robert P Fanggidae, karena UGM selalu berada di peringkat nomor 1 atau nomor 2 terbaik di Indonesia. Selain itu, kuliah di UGM pendidikannya berkualitas, dan alasan tambahannya memiliki lingkungan belajar yang memadai dan mendapat jaringan alumni yang kuat. Selain itu, biaya hidup mahasiswa kuliah di Yogyakarta pun tidak terlalu mahal, serta banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi di luar waktu kuliah.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Provinsi NTT, Ambrosius Kodo, S.Sos., M.M., ketika mebuka kegiatan sosialisasi ini menceritakan, sewaktu tamat SMA dulu, ia berkeinginan kuliah di UGM Yogyakarta. Namun tidak lulus UMPTN di UGM tetapi justru lulus UMPTN di Undana Kupang.
“Saat itu peluang untuk masuk UGM hanya melalui jalur UMPTN, karena jalur PMDK saat itu ditutup. Jadi cukup sulit untuk masuk UGM. Kalau sekarang peluang untuk masuk kuliah di UGM lebih banyak, bisa jalur ujian nasional, jalur mandiri dan lainnya. Jadi, adik-adik harus manfaatkan kesempatan yang ada untuk bisa kuliah di kampus terbaik,” kata Ambrosius Kodo.
Memang untuk menjadi cerdas, kata Ambrosius Kodo, bisa sekolah atau kuliah Dimana saja. Tetapi kalau ada peluang untuk kuliah di lembaga yang lebih baik dan lebih berkualitas, maka hal itu tidak ada salahnya. Apalagi alumni UGM sudah banyak berhasil, sudah banyak yang jadi menteri bahkan Presiden. Jadi, jangan lewatkan kesempatan yang ada.
Agar banyak anak didik yang bisa lolos kuliah di perguruan tinggi yang berkualitas, terutama di UGM, Ambrosius Kodo meminta para kepala sekolah agar memasuki semester terakhir sekolah, para siswa lebih banyak diberi bimbingan soal tes kuliah oleh guru. Itu berarti materi Pelajaran sekolah harusnya sudah selesai pada semester ganjil.
“Hari ini ada sosilaisasi penerimaan mahasiswa baru dari UGM. Adik-adik siswa SMA pasti punya cita-cita. Karena itu kita menyambut dengan baik bagaimana kampus UGM membuka peluang agar anak NTT. Karena itu, pesan saya untuk anak-anak NTT, manfaatkan kesempatan yang ada. Guru-guru di sekolah saya minta untuk membantu anak-anak kita,” kata Ambrosius Kodo.
(max)
Comment