Opini

Kualitas Pembelajaran Online vs Offline

521
×

Kualitas Pembelajaran Online vs Offline

Sebarkan artikel ini
FOTO : Konstantiana Yustina Jango Wolo

Oleh : Konstantiana Yustina Jango Wolo (Mahasiswi Fakultas Keperawatan Unair)

TEROPONGNTT, SURABAYA — Pendidikan secara umum adalah proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan serta kebiasaan yang dilakukan suatu individu dari satu generasi ke generasi lainnya. Proses pembelajaran itu melalui pengajaran, pelatihan dan juga penelitian.

Pendidikan online bisa dikatakan juga Pendidikan Jarak Jauh atau dalam bahasa inggris Distance Education. Pembelajaran online atau belajar online atau e-learning sebenarya telah dimulai sekitar tahun 1970_an itu merupakan hasil dari suatu pembelajaran yang disampaikan secara elektronik dengan menggunakan computer serta media yang berbasis computer dan di akses sering melalui sebuah jaringan. Sumbernya bisa berasala dari website ataupun internet

Wabah virus COVID-19 telah membawa perubahan yang mendesak pada berbagai sektor kehidupan manusia. Dimulai sejak Desember 2019, peristiwa virus ini misterius pertama kali dilaporkan di Wuhan, Provinsi Hubei. Awalnya, penyakit ini dinamakan sementara sebagai 2019 novel coronavirus (2019-nCoV), kemudian WHO memberitakan nama baru pada 11 Februari 2020 yaitu Coronavirus Disease (COVID-19) yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2).

COVID-19 adalah jenis baru dari virus corona yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. COVID-19 adalah penyebab wabah penyakit pernapasan, kasus telah diidentifikasi di semakin banyak negara. Coronavirus adalah keluarga besar virus yang diketahui menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) dan Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS). Pada 12 Maret 2020, WHO mengabarkan COVID-19 sebagai pandemic.

Kondisi ini menuntut semua masyarakat agar tetap berada di rumah, bekerja, beribadah dan belajar di rumah. Tidak terkecuali lembaga pendidikan yang harus menerapkan aturan pemerintah untuk melakukan inovasi pada teknik pembelajaran ketika adanya musibah atau pandemi global dengan menerapkan pembelajaran daring untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Pembelajaran secara online atau daring bukan hanya disaat ada wabah Covid19, tetapi pembelajaran secara online atau daring pada beberapa tahun terakhir telah menjadi tantangan yang sangat serius dunia pendidikan. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama RI, telah menerapkan kebijakan belajar dan bekerja dari rumah (Work from Home) mulai pertengahan Maret 2020.

Dengan meningkatnya kasus Covid-19 kian berdampak buruk bagi banyak orang, tak terkecuali bagi para pelajar. Akibat dari mewabahnya virus ini, pelajar tidak lagi dapat pergi menuntut ilmu di sekolah, melainkan hanya dapat melakukan pembelajaran Daring (dalam jaringan). Pembelajaran Daring merupakan pembelajaran yang di terapkan selama masa pandemi Covid-19 guna meminimalisir terjadi nya kontak langsung. Dengan metode ini siswa hanya dapat berkomunikasi dengan guru melalui layar computer atau layar HP.

Pembelajar online/daring pun banyak menuai pro dan kontra dari berbagai pihak. Tidak sedikit siswa yang mengatakan pembelajaran online/daring sebenarnya kurang efektif karena siswa tidak dapat berinteraksi secara langsung dengan guru. Komunikasi secara tidak langsung membuat para siswa kesulitan apabila terdapat materi yang kurang di mengerti, saat mereka meminta bantuan kepada orang tua, tidak semua orang tua memahami pelajaran sekolah atau ada juga yang sibuk dengan pekerjaan nya. Di tambah lagi masalah jaringan yang terkadang buruk dan sangat mengganggu proses pembelajaran.

Tidak jarang pembelajaran online/daring juga membuat pelajar stress sebab mereka di tuntut untuk memahami pelajaran hanya melalui media elektronik. Adapun pendapat orang tua mengenai pembelajaran online/daring yaitu mereka menganggap metode ini tidak efektif sebab kebanyakan dari siswa malah menggunakan ponsel bukan untuk mengakses pembelajaran sekolah, melainkan untuk bermain game. Dengan memiliki banyak waktu luang siswa menjadi malas untuk mengerjakan tugas , mereka sering menyepelekan tugas yang di berikan oleh guru, para orang tua pun khawatir tentang hal ini, bagaimana jika pembelajaran daring akan terus mereka jalani hingga waktu yang tidak dapat di tentukan.

Dilain sisi ada hal positif juga dari pemebalajaran online/daring banyak yang menyatakan pendapat bahwa pembelajaran daring membawa hal positif, seperti para siswa mempunyai banyak waktu luang yang dapat di gunakan untuk mengasah kemampuan lain di luar pembelajaran sekolah, baik kemampuan akademik maupun non akademik. Para pelajar dapat melakukan hobi mereka untuk mengisi waktu luang, mereka juga dapat menjalin hubungan dengan keluarga yang biasa nya tidak bisa mereka lakukan karena sibuk dengan tugas sekolah yang menumpuk.

Secara bertahap saat ini sejumlah daerah sudah mulai membuka pembelajaran tatap muka (PTM).  Hal tersebut mengingat kasus pemaparan Covid-19 kian menurun. Pembukaan sekolah dapat dilakukan secara serentak atau bertahap per wilayah kecamatan/desa/kelurahan. Keputusan tergantung evaluasi Pemda terkait keamanan Covid-19 di daerahnya masing-masing. Pembelajaran tatap muka tetap dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat.

(*)

Comment