Opini

Jika Ingin Maju; Hapus Stigma Buruk Tentang NTT!

32
×

Jika Ingin Maju; Hapus Stigma Buruk Tentang NTT!

Sebarkan artikel ini
FOTO : Vinsensius Belawa Lemaking SKM., M.Kes

# Oleh : Vinsensius Belawa Lemaking SKM.,M.Kes (Sekretaris Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia – Provinsi NTT)

TEROPONGNTT, KUPANG — Mengapa Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) selalu dicap sebagai provinsi yang terkebelakang, termiskin, stunting, dan stikma jelek lainnya? Lantas apa reaksi kita mendengar hal ini? Jika kita menganggap hal ini wajar dan biasa biasa saja maka sesungguhnya kita sedang bergerak menuju kehancuran.

Stikma jelek terhadap seseorang sudah pasti membuat orang tersebut merasa tidak nyaman, terganggu dan tertekan. Hal ini yang disebut dengan stress dan hasil riset ilmiah menyatakan bahwa stress adalah pemicu makin beratnya penyakit yang diderita yang berujung pada kematian.

Kita tentu pernah mendengar cerita tentang khasiat air zam-zam atau air berkat. Sesugguhnya air yang didoakan, diberikan ucapan kebaikan maka energi baik akan membentuk kristal-kristal baik yang berguna bagi kesegaran jasmani kita.

Stigma sendiri adalah hal yang negative yang apabila terus ditujukan kepada sesuatu maka sesuatu tersebut akan tetap seperti buruk itu dan ini sangat merugikan.

Contoh sederhana, ada banyak orang NTT yang mengikuti tes di Lembaga Nasional dan Global. Secara intelektual dan kemampuan lainnya kita bisa bersaing dengan yang lain namun ada banyak pertimbangan lain yang diperhatikan oleh user, dan hal yang paling menjadi dasar pengambilan keputusan adalah dia berasal dari mana.

Apabila dari NTT maka semua akan buyar dan gugur. Stigma tertinggal dan terkebelakang dengan stunting tinggi telah melekat di dunia internasional. Orang NTT dalam pikiran mereka pasti tidak sehat, tidak produktif dan hal negative lainnya.

Oleh sebab itu, maka kita perlu berbenah mulai saat ini dengan;

1) Kita tidak Miskin.

Tanamkan pernyataan ini dalam setiap kepala orang NTT. Resapi di kedalaman jiwa. Kita tidak miskin, NTT tidak ada pengemis yang tinggal dibawa kolong jembatan. Belum ada yang mati kelaparan karena miskin. Kita dimiskinkan karena indikator Nasional. Ingat kita berbeda dengan orang Jawa dari segala aspek.

2) Kita tidak Stunting.

Tidak semua anak pendek itu stunting. Stunting adalah kondisi kronis yang mana otak sudah tidak bisa berkembang. Dan NTT tidak ada yang seperti ini, dan jika ada mungkin hanya sedikit sekali. Jika terpaksa kita ikut data yang ada secara nasional saat ini maka kita juga sudah melejit jauh di atas rata-rata nasional

3) Stop jual Stigma NTT untuk proyek.

Ini sudah jadi rahasia umum. Orang rancang proyek tampilkan kesusahan dan kesengsaraan orang NTT untuk dapat proyek dari dunia Internasional. Apa hasilnya? Uang lebih banyak habis di pengelola dan hanya remah-remah yang sampai pada Masyarakat yang membutuhkan.

4) Kita Bisa.

Tanamkan dalam diri kita bahwa kita bisa melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.

 

(*)

Comment